DR. Syaikh Muhammad Faruq merupakan pejuang Palestina yang dalam kunjungan Dakwahnya ke Indonesia, singgah di Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam. Tamu kehormatan ini memberikan wejangan edukasi yang banyak baik untuk para santri maupun mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an Al-Multazam.
Setelah sebelumnya mengadakan stadium general dan pemberian sanad Surat Al-Fatihah untuk puluhan Mahasiswa STIQ Al-Multazam, beliau menjadi imam shalat jumat. Banyak diantara para santri dan asatidz yang terbawa khusu’ dengan bacaannya yang menyentuh.
Surat yang dibaca merupakan surat yang disunnahkan Nabi Saw yaitu Surat Al-A’la dan Al-Ghasyiyah dengan lagam beliau yang khas. Salah satu mahasiswa mengaku lebih khusu’ shalat jumat karena sang imam membaca dengan keimanan yang penuh kepada Allah Swt
“Iya khusu’ banget, mungkin karena beliau seorang pejuang Islam dari Palestina, yang kita tahu kalua mereka itu imannya luar biasa besar.” Tutur salah seorang mahasiswa
DR. Syaikh Muhammad Faruq
DR. Syaikh Muhammad Faruq
Doa ba’da shalat yang membuat puluhan santri menangis menjadi sorotan kami juga, bagaimana tidak ? bisa dibayangkan bahwa yang berdoa adalah orang yang terdzalimi dan meminta haknya atas kemerdekaan Palestina, namun bukan kepada manusia, melainkan kepada Allah Swt, Tuhan Semesta alam.
Memang harus kita sadari, bahwa Palestina itu bukan hanya milik Warga Palestina, tapi juga Muslim seluruh dunia. Rasa memiliki yang ada pada jiwa kaum Muslimin lambat laun akan membuahkan hasil, karena tak henti-hentinya para pejuang dari Palestina yang berkunjung ke Indonesia selalu berdoa kepada Allah Swt, bahwasanya yang akan membebaskan Negeri Palestina adalah Indonesia.
Ummat Islam di Indonesia pun kini tengah bangkit setelah beberapa kali diuji oleh Allah Swt, melalui penista agama lahirlah Aksi Damai 212 dan melalui pembakaran bendera Tauhid lahirlah Aksi Bela Tauhid. Semua itu ternyata menyatukan semua Ummat Islam di Indonesia, lintas ormas, lintas suku, lintas budaya, asalkan satu tauhid maka kita adalah satu kesatuan.
Ada 5 faktor kemunduran Ummat Islam pasca keruntuhan Kekhalifahan Utsmani, salah satunya Ummat Islam meninggalkan 2 pedoman hidupnya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Hal ini disampaikan pula oleh Ust. Ardi utusan dari KNRP Kuningan pada saat menjadi Khatib Jumat (9/11) di Ponpes Terpadu Al-Multazam.
“Ada 5 faktor kemunduran Ummat Islam dari Internal, salah satunya yaitu Ummat Islam meninggalkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.” Tuturnya dalam khutbah pertama
Oleh karena itu, Ponpes Terpadu Al-Multazam sebagaimana disampaikan oleh Pimpinan Pondok, KH. Adin Nurhaedin, Lc., bahwa Al-Qur’an akan dijadikan sebagai landasan kurikulum pembelajaran, baik di kelas maupun di lingkungan pesantren dalam bingkai Visi “Qur’ani, Akhlak Mulia, Prestasi dan Terampil Berbahasa.” (YY)
Your Ads Here
Home
event
kegiatan
tk
DR. Syaikh Muhammad Faruq Palestina kunjungan Dakwah ke Indonesia - Coba test
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon